PONTIANAK, KOMPAS.com — Calon presiden Joko
Widodo berpendapat, Prabowo Subianto yang menjadi
rivalnya dalam Pemilu Presiden 2014 tak mengerti
kondisi ekonomi nasional setelah dihantam krisis
moneter pada 1998 yang antara lain berbuntut penjualan
Indosat pada masa pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri.
"Kalau ada di dalam negeri pasti bisa merasakan
(situasi ekonomi waktu itu) karena saat itu Pak Prabowo
enggak di dalam negeri, enggak tahu di mana," kata
Jokowi di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin
(23/6/2014) malam.
Dampak krisis ekonomi 1998, kata Jokowi, memberi
dampak pada ekonomi nasional sampai sekitar tujuh
tahun sesudahnya. Sebagai Presiden, Megawati
dituntut mengambil kebijakan tepat dan bijak untuk
penyelamatan negara.
Jokowi yakin, di dalam klausul penjualan Indosat
disebutkan bahwa Indonesia masih dapat mengambil
alih kembali perusahaan itu saat kas negara
mencukupi. Ia sangat menyadari, Indosat dijual karena
terpaksa untuk menyelamatkan keuangan negara.
"Bu Mega jual Indosat bukan keputusan pribadi, itu
sudah ada persetujuan dan keputusan DPR-MPR,"
imbuh Jokowi. (Sumber:Kompas.com)