Blognya Fikri, JAKARTA – Tidak ada kata lain bagi Tim Matador kecuali memenangkan pertandingan Spanyol vs Chile setelah mereka kalah telak 1-5 dari Belanda di laga pembuka Grup B Piala Dunia 2014.
Meski unggul lebih dulu atas Belanda 1-0 lewat gol Xabi Alonso pada menit 27 yang dihasilkan dari titik penalti, tim Matador yang berpredikat juara dunia hancur lebur lewat gol Robin van Persie (2 gol), Arjen Robben (2 gol) dan Stefan de Vrij. (
SPANYOL VS BELANDA SKOR 1-5)
KABAR TERBARU:
SPANYOL AKAN MENGAMUK? (ANTARA)
Chile dapat mempekirakan reaksi mengamuk ketika menghadapi juara dunia Spanyol yang lagi terluka Rabu (waktu Brasil) nanti, kata pelatih Jorge Sampaoli mengingatkan para pemainnya dalam jumpa pers pra pertandingan Selasa waktu setempat.
Spanyol ditumbangkan 1-5 oleh Belanda pada laga pembuka Grup B dan akan tersisih jika kalah dari Chile dan pada saat bersamaan Belanda tak dikalahkan Australia.
Hasil sama akan membawa Chile ke 16 Besar. Namun Sampaoli memperkirakan Spanyol yang akan mereka hadapi di Maracana, Rio de Janeiro, akan sama sekali lain.
"Saya kira para pemain Spanyol sangat berpengalaman, sangat dewasa, sehingga mungkin mereka akan bermain lebih baik saat melawan Belanda," kata dia
"Saya kira mereka akan sulit dikalahkan. Jangan lupa, mereka adalah salah satu tim terbaik di dunia. Saya yakin pertandingan akan sama sekali berbeda karena Spanyol benar-benar kuat dan saya yakin pelatih Spanyol punya beberapa strategi untuk besok (Rabu waktu Rusia)."
Sampaoli juga yakin Spanyol akan mampu mempertahankan gelar di Brasil.
"Benar mereka telah berubah. Para pemain mereka kurang lebih sama, namun mereka sedikit lelah karerna kompetisi yang mereka mainkan di dalam negeri," kata dia.
Seperti halnya Spanyol, Chile memainkan pertandingan yang bertumpu pada pengusaan bola dengan garis pertahanan yang tangguh. Sampaoli bersumpah untuk tidak meninggalkan pendekatan mereka kendati mereka harus melawan rajanya tiki-taka.
Satu nama yang menjadi pusat perhatian dari laga Belanda vs Spanyol adalah Iker Casillas yang melakukan blunder yang dianggap menjadi biang keladi kekalahan telak yang harus diterima oleh Tim Matador.
Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque harus memutuskan: Apakah iya atau tidak untuk mengganti Iker Casillas dengan Pepe Reina di bawah mistar gawang.
Sementara kiper David De Gea mengalami cedera otot pantat, sementara Pedro dan Javi Martinez bisa datang ke starting line-up.
Gelandang kunci Chile Arturo Vidal yang datang satu jam dari kemenangan atas Australia tanpa cedera pada start pertamanya sejak menjalani operasi lutut pada Mei.
Charles Aranguiz adalah salah satu pemain yang menghadapi larangan.
Sementara itu, Alexis Sanchez bermain gemilang untuk membawa skuat asuhan Jorge Sampaoli itu mendulang angka sempurna, yang menempatkannya di posisi kedua klasemen sementara Grup B di bawah Belanda yang sebelumnya di luar dugaan
menang telak 5-1 atas juara bertahan Spanyol.
Pada menit ke-11 Sanchez mencetak gol La Roja dengan tembakan keras jarak pendek untuk menyelesaikan kemelut di depan gawang Socceroos, julukan Australia, yang dikawal Matthew Ryan.
Hanya berselang 2 menit kemudian, striker FC Barcelona itu memberi assist bagi Jorge Valdivia untuk menggandakan keunggulan Chile dalam pertandingan yang disiarkan TvOne danAnTV itu.
Australia berhasil memperkecil ketinggalannya dalam pertandingan yang dipimpin wasit asal Pantai Gading Noumandiez Doue melalui sundulan kepala pemain senior Tim Cahill dengan assist Ivan Franjic. Cahill berhasil menaklukkan pemain belakang Chile Gary Medel dalam duel di udara.
Memasuki babak kedua, Australia tampil semakin panas. Pada menit 52 Cahill berhasil kembali menjebol gawang Chile, namun dianulir wasit karena telanjur berdiri dalam posisi offside.
- Chili belum pernah mengalahkan Spanyol dalam 10 pertemuan sebelumnya (S 2, K 8).
- Spanyol telah memenangkan dua pertemuan terakhir mereka dengan Chile di Piala Dunia. Mereka menang 2-0 pada 1950 di Stadion Maracana, di mana pertandingan ini berlangsung, dan kemudian 2-1 pada 2010.
SPANYOL
- Terakhir kali Spanyol kalah back-to-back internasional pada 2006 (3-2 v Irlandia Utara dan 2-0 v Swedia).
- Kekalahan 5-1 mereka dari Belanda adalah pertama kalinya mereka telah kebobolan lima gol dalam pertandingan internasional sejak kalah 6-2 ke Skotlandia pada Juni 1963.
- Mereka hanya sekali sebelum kebobolan lima atau lebih gol dalam pertandingan Piala Dunia (6-1 v Brazil pada 1950).
- Pemain Spanyol kebobolan gol lagi pada 90 menit melawan Belanda ini lebih buruk dibandingkan yang mereka miliki dari sebelumnya yakni sembilan gol dari dari empat pertadningan internasional mereka.
- Kekalahan 5-1 Spanyol 5-1 dari Belanda adalah margin kekalahan terberat juara Piala Dunia dalam sejarah turnamen. Kekalahan terberat sebelumnya adalah Brasil kalah 3-0 dari Prancis pada 1998 dan Jerman Barat kalah 6-3 ke Prancis pada 1958.
CHILE
- Chile telah kehilangan dua pertandingan mereka sebelumnya di Piala Dunia melawan juara bertahan, keduanya melawan Brasil ( 1962 dan 1998).
- Alexis Sanchez telah terlibat dalam tujuh dari delapan gol terakhir yang telah dicetak Chile (enam assist dan satu gol).
- Melawan Australia, Sanchez menjadi pemain Chili pertama yang mencetak gol dan memberikan assist dalam satu pertandingan Piala Dunia sejak 1962.
- Chile mencetak tiga gol dalam pertandingan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1962.
REKOR PERTEMUAN
| Tanggal | Kompetisi | Tuan rumah vs Tamu |
| 10-09-13 | Persahabatan | Spanyol | 2 - 2 | Chile |
| 02-09-11 | Persahabatan | Spanyol | 3 - 2 | Chile |
| 25-06-10 | WC 2010 South Africa | Chile | 1 - 2 | Spain |
| 20-11-08 | Persahabatan | Spanyol | 3 - 0 | Chile
|
PROFIL TIM:
SPANYOL
- Prestasi di Piala Dunia: juara (2010), peringkat keempat (1950).
- Keikutsertaan di Piala Dunia: 14 kali (1934, 1950, 1962, 1966, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014).
- Prestasi di level kontinental: juara Piala Eropa (Euro) 3 kali (1964, 2008, 2012), runner up Euro (1984).
- Prestasi lain:
- Juara: Olimpiade (1992), Piala Dunia U-20 (1999), Piala Dunia Futdal (2000, 2004), Piala Dunia Antarklub (2009, 2011).
- Runner-up: Olimpiade (1920, 2000), Piala Dunia U-20 (1985, 2003), Piala Dunia U-17 (1991, 2003, 2007), Piala Dunia Futsal (1996, 2008, 2012), Piala Dunia Antarklub (2006), Piala Konfederasi (2013), Piala Dunia Sepak Bola Pantai (2013).
- Tempat ketiga: Piala Dunia Futsal (1992), Piala Dunia U-17 (1997, 2009), Piala Konfederasi (2009).
- Peringkat keempat U-20 (1995), Piala Dunia Antarklub (2000), Piala Dunia Sepak Bola Pantai (2008).
- Ranking FIFA: tertinggi 1 (dalam beberapa kesempatan), terendah 25 (Juni 1998), saat ini 1.
- Pelatih: Vicente del Bosque.
- Caps (memperkuat timnas) terbanyak: Iker Casillas, 153 penampilan.
- Top skor: David Villa (56 gol).
- Skuat Piala Dunia 2014:
- Penjaga gawang: Iker Casillas (Real Madrid), Pepe Reina (Liverpool), David De Gea (Manchester United)
- Belakang: Sergio Ramos (Real Madrid), Gerard Pique (Barcelona), Raul Albiol (Napoli), Javi Martinez (Bayern Munich), Juanfran (Atletico Madrid), Jordi Alba (Barcelona), Cesar Azpilicueta (Chelsea)
- Tengah: Xavi (Barcelona), Xabi Alonso (Real Madrid), Andres Iniesta (Barcelona), Koke (Atletico Madrid), Sergio Busquets (Barcelona), Santi Cazorla (Arsenal), Cesc Fabregas (Barcelona), Juan Mata (Manchester United), David Silva (Manchester City)
- Depan: Pedro (Barcelona), Diego Costa (Atletico Madrid), David Villa (Atletico Madrid), Fernando Torres (Chelsea).
CHILE
- Prestasi di Piala Dunia: peringkat ketiga (1962).
- Keikutsertaan di Piala Dunia: 9 kali (1930, 1950, 1962, 1966, 1974, 1982, 1998, 2010, 2014).
- Prestasi di level kontinental: runner-up Copa America (1955, 1956, 1979, 1987).
- Prestasi lain:
- Tempat ketiga: Piala Dunia U-17 (1993), Olimpiade (2000), Piala Dunia U-20 (2007).
- Tempat keempat: Piala Dunia U-20 (1987).
- Ranking FIFA: tertinggi 6 (April 1998), terendah 84 (Desember 2002), saat ini 14.
- Pelatih: Jorge Sampaoli.
- Caps (memperkuat timnas) terbanyak: Leonel Sanchez, 84 penampilan.
- Top skor: Marcelo Salas (37 gol)
- Skuat Piala Dunia 2014:
- Penjaga gawang: Claudio Bravo (Real Sociedad), Johnny Herrera (Universidad de Chile), Cristopher Toselli (Universidad Catolica)
- Belakang: Gary Medel (Cardiff City), Jose Rojas (Universidad de Chile), Eugenio Mena (Santos), Gonzalo Jara (Nottingham Forest)
- Tengah: Arturo Vidal (Juventus), Mauricio Isla (Juventus), Marcelo Diaz (Basel), Francisco Silva (Osasuna), Felipe Gutierrez (FC Twente), Jose Pedro Fuenzalida (Colo Colo), Carlos Carmona (Atalanta), Jean Beausejour (Wigan Athletic), Charles Aranguiz (Internacional), Miiko Albornoz (Malmo)
- Depan: Alexis Sanchez (Barcelona), Eduardo Vargas (Valencia), Jorge Valdivia (Palmeiras), Mauricio Pinilla (Cagliari), Esteban Paredes (Colo Colo), Fabian Orellana (Celta Vigo).
KOMENTAR VIDAL (BISNIS.COM)
Gelandang Chile Arturo Vidal mengatakan pihaknya tidak tertarik untuk menghilangkan Spanyol dari Piala Dunia - mereka hanya ingin memenangkan semuanya.
Orang Amerika Selatan tahu bahwa setiap hasil melawan juara bertahan dunia pada Rabu di Rio Maracana mungkin akan cukup untuk mengirim La Roja keluar dari kompetisi.
Tapi Vidal mengatakan dia percaya bahwa mereka dapat menaklukkan dunia.
"Kami berharap untuk bermain dengan baik melawan Spanyol, mengambil tiga poin, dan jika kita kalah mereka yang akan menjadi besar. Tapi kami tidak datang ke sini untuk melumpuhkan Spanyol, kami datang ke sini untuk memenangkan Piala Dunia," katanya.
Namun, bintang Juventus mengharapkan akan ada reaksi dari Spanyol menyusul kekalahan mereka 5-1 yang luar biasa oleh Belanda pada hari kedua turnamen.
KECAMAN MEDIA SPANYOL
Koran-koran Spanyol meratapi penghinaan dan malapetaka dari kalahnya juara dunia Spanyol dengan skor 1-5 dari Belanda pada laga pembuka mereka dalam Piala Dunia 2014.
Pada halaman depan sebagian besar koran-koran Spanyol terpasang foto kiper dan kapten Spanyol Iker Casillas berlutut dengan kepala tertunduk ketika para pemain Belanda berpesta usai meluluhlantakkan pertahanan Spanyol.
Harian olah raga utama di Madrid, Marca, meratap dengan menyebut kekalahan itu "malapetaka sejarah," sembari menyebut rangkaian gol Belanda sebagai hukuman untuk Spanyol.
Memanggul predikat juara Eropa dua kali ditambah juara Piala Dunia 2010, ekspektasi kepada Spanyol dalam kompetisi ini tidak lagi besar dan reaksi marah atas kekalahan semalam begitu pahit.
"Ini bukan hanya kekalahan biasa. Ini bencana sejarah. Tidak ada preseden pada skala ini dalam sejarah Piala Dunia," tulis Marca.
"Penghinaan" menjadi kata tunggal dalam headline surat kabar El Mundo.
"Awal yang konyol," sebut harian Sport yang berbasis di Barcelona pada halaman depannya.
Harian umum El Periodico di Barcelona menyebut sang juara bertahan yang disebut La Roja atau Si Merah, sebagai "Merah memalukkan".
Harian AS di Madrid meratapi "tumbang total" Spanyol pada babak kedua ketika mereka sempat unggul 1-0 pada separuh babak pertama berkat tendangan penalti kontroversial yang dieksekusi Xabi Alonso.
Koran-koran Spanyol mencatat dengan pahit bahwa hasil pertandingan --masing-masing dua gol dari Arjen Robben dan Robin Van Persie serta satu gol dari Stefan de Vrij-- adalah balas dendam yang manis bagi Belanda setelah kalah 0-1 dari Spanyol pada final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Pers Spanyol mencoba mengibur dengan hanya merujuk kepada kekalahan Spanyol pada laga perdana Piala Dunia empat tahun silam dari Swiss, yang malah membuat mereka terpacu menjadi juara dunia.
Kebanyakan komentator meratapi penampilan tidak efektif para pahlawan era lalu dalam skuat Spanyol, seperti Casillas, duo bek Sergio Ramos dan Gerard Pique serta duo gelandang Andres Iniesta dan Xavi Hernandez.
Beberapa kalangan meluksikan kekalahan itu sebagai tanda dari berakhirnya era sang juara dunia dan Eropa itu.
"Spanyol seperti sisa-sisa kekaisaran yang mengetahui akhirnya sudah dekat," tulis komentator Joan Maria Battle dalam harian Sport.
"Casillas sudah berubah. Pique dan Sergio Ramos tidak terkoordinasi, seakan mereka tak pernah bermain bersama," sementara Iniesta dan Xavi anjlok pada babak kedua, tulis Batlle.
Jika Spanyol ingin memperpanjang kemenangan beruntunnya setelah menjuarai Piala Dunia 2010 dan dua kejuaraan Eropa terakhir, maka pelatih Vicente del Bosque "akan harus segera mencari solusi", tulis Marca memperingatkan.
"Tugas paling sulit adalah menjaga semangat tim."
Pergantian tim mesti dilakukan pada pertandingan mendatang melawan Chile yang mengawali pertandingan dengan menang 3-1 dari Australia, pada 18 Juni nanti.
"Ini waktunya untuk berpikir cepat, gambarkan kesimpulan yang jelas dan buat perubahan logis padastarting line-up mendatang untuk bangkit dalam Piala Dunia ini," tulis Lobo Carrasco dalam harian olah raga Mundo Deportivo yang terbit di Barcelona.
"Menjadi juara sepertinya hampir mustahil, namun itu semua tergantung kepada mengalahkan Chile," sambung koran itu seperti dikutip AFP.